woazy.com – Puisi pendek. Simak berbagai contoh puisi pendek tantang berbagai topik seperti kehidupan, cinta, lingkungan, alam, persahabatan dalam bahasa indonesia dan bahasa inggris yang dikumpulkan dari berbagai sumber berikut ini.
Puisi Pendek Tantang Cinta
Sontak
Setiap hendak menulis sajak
sketsa wajahmu itu selalu saja merebak
udara menjadi sesak penaku henti mendadak
serangkaian kosakata di benakku pun luluh-lantak
setiap itu pula aku tak tahu harus apa selain menunda dan menyaksikan tiap imaji yang tersisa
malihrupa jadi jelaga.
Ilham P. S.
***
Menyerah
maaf, aku harus menyerah
telah lama kucoba untuk bertahan namun aku semakin terluka
maaf, aku harus menyerah
kuat inginku untuk bertahan namun hati tak bisa lagi menerima
maaf, aku harus menyerah
luka ini sudah terlalu dalam hingga membuat hatiku pecah bergelimang darah
maaf, aku harus menyerah
menghentikan langkah menutup semua lembar kisah mimpi indah sepasang anak manusia
yang bercerita tentang cinta
maaf, aku menyerah….
***
Doaku Untukmu
Selalu tersebut namamu,
Diantara 7 titik kerendahan diri,
Diatas lembar permadani,
Berangkat semoga sampai langit untuk kembali turun kebumi sebagai karunia.
***
Sepi
Tersebab,
Tak mungkin bisa bersama,
Maka aku selalu menuliskan syair hati,
Dimana kehidupan dunia bisa diatur sesuai mauku,
Lantas kau dan aku menjadi kita…
Hanya bisa memanggil ingatan untuk mengusir kesunyian,
Tapi ia datang tak pernah sendirian,
Selalu beserta kerinduan.
Terbayang suatu hari tangan kita terkait,
Terlelap bersama dibawah saku langit.
Sepi ini slalu menghantarkanku padamu
***
baca juga:
puisi cinta romantis yang paling manis
Ini Tentangmu
Katamu kau tak pandai berkata-kata,
namun kata-katamu mampu membuatku terbata-bata…
Bagimu kau tak terlalu suka mengungkap rasa,
namun yang kau isyaratkan membuatku tak mungkin lupa…
Menurutmu apa yang kau perbuat bukanlah apa-apa,
namun tanpa kau sadari,
bagiku kau begitu istimewa…
Demikian tentangmu,
dan sungguh! aku bukan sedang memujimu…
***
Jejak Dalam Udara
Dan lihatlah,
Sekumpulan burung-burung melintas dikotaku
Dilangit senja yang perlahan pekat
ditelan malam Beriringan
mereka terbang pergi dan berlalu
Sedang aku, Menyesap rindu dijejak-jejak yang semakin hilang
Kuingin kau mencintai aku seperti udara,
Meski kasat tapi kau hirup selamanya…
***
Rasa
Lantas, biarlah sementara begini
Tepatnya kan kubiarkan seperti ini
Mungkin hati ini perlu waktu tuk menghapusnya
Karena sesungguhnya aku telah terbiasa oleh keberadaanmu
Dan sesungguhnya ada rindu yang mulai tertata Karenamupun,
kini aku benar-benar tak sanggup mengelabui rasa
***
Isyarat Yang Entah
Pada undakan anak tangga kelima
Seorang perindu duduk menatap awan senja
Ia tabah menunggu isyarat yang entah
Tapi kau salah puan…
Jika menganggapku setabah itu
Justru karena tak sanggup menahan rindu
Aku senantiasa mencurahkannya pada aksaraku
Dan sementara di keningnya
Waktu terus melukis kerut perlahan…
***
Aku dan Hujan
Jalan itu menghitam,
basah oleh hujan.
Namun aku, muram, Kering oleh kerinduan.
Gerimis ini menghapus jejak apapun,
Namun kasihmu tak hilang dalam hitungan tahun.
***
Lebih dari hancur
Seperti pisau tajam yang menusuk hati
tak pernah bisa dilepas lagi
menusuk sampai nurani
tempat aku bingkai indah namamu
Aku hanyalah serpihan puing yang rapuh
ingin aku ceritakan kehancuran ini
tapi, kau seolah tak peduli
tak mampu kusatukan lagi kepingan hati
***
Puisi Pendek Tantang Kehidupan
Televisi
Sejak tabung sinar katoda
sihir telah bersentuhan dengan dunia
sinarnya merusakmu, tentu saja
turut mengubah perilakumu
Kini kau menyentuhnya
menggesernya ke kanan dan kiri
seolah kalian berinteraksi,
padahal hanya kau yang terpedaya sinar dan sihirnya
***
Sudut Pandang
Kita lahir dari rahim yang sama
Membuka mata di saat berbeda
Aku menolongnya kau mencacinya
Tapi kau yang jeli dan aku tertipu belaka
Ini hanya masalah sudut pandang
Menganggap kaya berlebihan atau miskin keterlaluan
Mata rahim melihat itu semua seimbang
Kita semua lahir dari rahim yang sama, rahim keadilan
***
Sebutir Debu
Aku hanya sebutir debu
yang memburamkan kilau
tak pantas berada diatas suci
tak bisa menghindar
saat angin hembuskan aku untukmu,
lalu terbang
Aq hanya kecewa bagai hampa mengharap udara,
atau debu ditengah gersang mengharap hujan
hentikan angin membawaku terbang
Oleh: Florizty Anshori, 13 Februari 2014
***
Kesabaran
Gubung bambu istana baginya,
Perut yang selalu bernyanyi dalam hidupnya,
Walau pahit telan untuk manis,
Bersyukur kunci agar tak menangis,
Melangkah kaki ini hingga membentuk garis pecahan,
Duri-duri selalu menghadang raga,
Wajah menahan kesakitan,
Menyebut namaNya dalam jiwa,
Hati berkata : “ lahaulawalquwata illabillahil alihiladzim,”
***
Dalam Bis
langit di kaca jendela
bergoyang terarah
ke mana wajah di kaca jendela
yang dahulu juga
mengecil dalam pesona
sebermula adalah kata
baru perjalanan dari kota ke kota
demikian cepat
kita pun terperanjat
waktu henti ia tiada…
Karya : Sapardi
***
Dunia Kini
Minggu pagi pun merebak,,,
Bagai daun kering berguguran,,
Tak henti-henti berguguran,,,
Saat semuanya terlena,,,
Semuanya berubah,,
Sekelompok manusia berencana yang merubah,,,
Yang salah jadi seperti biasa,,
Yang aneh jadi seperti wajar,,
Hati-hatilah sayang,,
Itulah dunia kini.
***
Judulku
Hingga sore ini aku tak tahu judulnya,,
Judul dalam hidup ini,,
Apakah aku seorang yang hebat,,
Ataukah seorang yang biasa saja,,
Atau bahkan seorang pecundang,,
Sungguh membuatku khawatir,,
Lalu bagaimana,,
Apa aku harus merantau,,
Tapi demi apa? Semoga aku segera menemukan jati diriku,,
amin
***
Kisah Perjuanganku
Sejak awal kumemulai mengenal dunia
Sejak itu juga kumemulai memahami arti hidup
Banyak kisah yang telah aku lewati
Demi mengejar impian
Semua kisah itu tak dapat ku lupakan dari memoryku
Tentang perjuangan kehidupanku untuk meraih impianku
Walau bayak rintangan yang harus di hadapi
Namun bukan itu yang membuatku harus menyerah
Karna kehidupan ini butuh kerja keras dan pengorbanan yang luar biasa
Maka itu tak ada kata menyerah sebelum mencapai impian yang penuh harapan.
***
Puisi Pendek Tantang Lingkungan
Anak Nakalku
kemana saja kamu hingga kotor mukamu,,
kesayanganku dengan muka yang kotor,,
aku mencarimu sampai ikut kotor,,
dan mencuci semua bajumu,,
aku menemukan permen karet di sepatumu,,
aku tahu itu permen karetmu,,
dan aku tahu kamu bermain di tempat sampah,,
aduuh,,
pusing rasanya,,
melihatmu,,
namun aku tak sanggup tidur tanpamu,,
anakku,,
dan kesayanganku,,
***
Koran Peradaban
Angin menghela nafasnya,
Seolah beban membawa cuaca,
Pucuk pepohonan menari tarian gila,
Mabuk oleh air haram manusia.
Bumi malas menjaga anak-anak,
Lempeng-lempeng kerak yang selalu berjingkrak,
Manusia kian lihai berdusta,
Lengkap dengan topeng-topeng baja,
Hati bersembunyi entah dimana,
Haha… mungkin takut pada tuannya.
Tiada arah jalan untuk perbaikan,
Segalanya berubah liar dan berantakan.
Apa ini hanya tajuk laris Koran-koran ?,Ataukah memang ujung dari sebuah peradaban.
***
Tak Puas
Tak Puas…Hutan sudah mulai menguning
Sungai sudah teracun limbah
Ikan-ikan mati tak bersisa
Makhluk binasa tiada pangan
Uang sudah melimpah
Tak terhitung berapa jumlahnya Mataku silau melihat harta
Namun tak tahu apa bunganya
***
Kekeringan
Kau sendiri yang merusak tanah surgamu
Jangan heran jika tanahmu tak lagi subur
Jangan heran jika lautmu tak lagi indah
Jangan heran jika musim pun tak tentu arah
Kaulah yang merusaknya
Dengan tangan keserakahanmu
Telah kau jadikan alam sebagai pemuas nafsu
Dan kau lupakan anak cucumu
Mereka, keturunan kita
Pun berhak mendapatkan alamnya
Seperti kita mendapatkan alam kita
***
Drakula dan Kelelawar Berdasi
Kalau saja Bram Stoker orang Indonesia di jaman kini
inspirasi drakula adalah mereka para kelelawar berdasi
menghisap darah sesama
menyedot kering harga diri keluarga
Bagaimanapun juga mereka makhluk nokturnal bertopeng sahaja
penjara tak membuat mereka jera atau menyerah
kelelawar berdasi bukan manusia yang makan nasi
mereka hanya butuh kursi untuk beraksi
***
Jagalah diriku
ku berjalan tanpa henti
Menelusuri jejak langkah bumi pertiwi
Tak kenal putus asa, dan rasa nyeri
Dalam penderitaanku slama ini
Subur akan tanah dan kekayaannya
Air yang selalu mengalir disetiap waktu dan detiknya
Cintai lingkunganku dan cintai seluruh kekayaanku
WAHAI ANAK BANGSAKU
Puisi karya:sendi
***
Taman
Taman punya kita berdua
tak lebar luas, kecil saja
satu tak kehilangan lain dalamnya
Bagi kau dan aku cukuplah
Taman kembangnya tak berpuluh warna
Padang rumputnya tak berbanding permadani
halus lembut dipijak kaki
Bagi kita bukan halangan
Karena
dalam taman punya berdua
kau kembang, aku kumbang
aku kumbang, kau kembang
kecil, penuh surya taman kita
tempat merenggut dari dunia dan ‘nusia
***
Puisi Pendek Tentang Alam
Sabda Bumi
Belum tampak mendung merenung bumi
Seberkas haru larut terbalut kalut dan takut
Terpaku ratap menatap Jiwa-jiwa penuh rindu
Hangatkan dahaga raga yang sendu merayu
Bulan tak ingin membawa tertawa manja
Kala waktu enggan berkawan pada hari
Saat bintang bersembunyi sunyi sendiri
Terhapus awan gelap melahap habis langit
Bulan memudar cantik menarik pada jiwa ini
Hitam memang menang menyerang terang
Tetapi mekar fajar bersama mentari akan menari
Bersama untaian senandung salam alam pagi.
***
Permainya Desaku
Padi mulai menguning
Mentari menyambut datangya pagi
Ayam berkokok bersahutan
Petani bersiap hendak kesawah
Padi yang hijau
Siap untuk di panen
Petani bersukaria
Beramai-ramai memotong padi
Gemercik air sungai
Begitu beningnya
Bagaikan zamrud Khatulistiwa
Itulah alam desaku yang permai.
***
Tanah Airku
Angin berdeir di pantai
Burung berkicau dengan merdu
Embun pagi membasahi Rumput-rumput
Itulah tanah airku
Sawah yang menghijau
Gunungnya tinggi menjulang
Rakyat aman dan makmur
Indonesiaku
Tanah tumpah darahku
Jaga dan rawatlah selalu
Di sanalah aku di lahirkan dan di besarkan
Di sanlah aku menutup mata
Ooooh… Tanah airku tercinta
Indonesia jaya.
***
Senja Yang Indah
Keemasan cahaya di cakrawala
Di ufuk barat saat hari mulai senja..
Terbelalak mata saat memandangnya
Keindahan dari sang maha pencipta..
Sang surya bersiap untuk tenggelam
Menjemput mesra ketenangan malam..
Meneguk cahaya dalam-dalam
Menyempurnakan keindahan malam..
Lembayung indah tampak kekuningan
Gradasi warna bagaikan lukisan..
Di sudut langit yang tipis berawan
Hiasan terbesar sepanjang zaman..
***
Batu Kelapa
Oleh: Kahlil Gibran
Dua muda bercermin cahaya,
sesaat terik melepas biasnya di perigi
harap. Jengkal waktu merayap malas, bertali
dua perempuan paruh nafas luruh di tepi daun kaca:
merayu sepasang batu kelapa, terpukul nyata.
Keajaiban bagai memikat beliung
rasa dua muda itu, dan gegas melambung
paruh demi sepasang batu kelapa;
memundak gersang terka.
Tak lama batu kelapa menanak
santannya di tempurung berekor bulu.
Mengasah dua muda untuk menilik: adanya
kisah batu di kelapa selepas gelap.
***
Awan
Oleh: Amalia Arum Wijayanti
Bertebaran di angkasa
Putih, kelabu, dan hitam
Warna – warna menawan
Bergelombang mengombak-ombak
Tebal dan sangat indah
Bahkan sang bagaskara tak terlihat
Pelangi terlihat tak penuh
Karna sang selimut menutupinya
Jauh disana
Menyelimuti jagat raya
Tebal tipis
Beredar dimana-mana
Indah bukan buatan
Ingin rasanya memeluknya
Lembut dan menawan
Indah tak terperikan
***
Sawah
Oleh: Sanusi Panc
Sawah di bawah emas padu,
Padi melambai,melalai terlukai,
Naik suara salung serunai,
Sejuk di dengar,mendamaikan kalbu.
Sungai bersinar,menyilaukan mata,
Menyamburkan buih warna pelangi,
Anak mandi bersuka hati,
Berkejar-kejaran berseru gempita.
Langit lazuardi bersih sungguh,
Burung elang melayang-layang,
Sebatang kara dalam udara.
Desik berdesik daun buluh,
Di buai angin,dengan sayang
Ayam berkokok sayup udara
Puisi Pendek Tantang Persahabatan
Maaf, Aku Lupa
Maaf teman,
Kau memang bukan penyimak cerita
Kau juga bukan penanggap yang baik
Tapi setidaknya, kau penutup cerita semua ini
Seringkali kau menjadi pusat perhatian di akhir cerita
Dan kau berguna
Tak masalah bukan?
Ternyata kau adalah sahabatku
Aku masih menganggapmu
***
Selamat Jalan Teman
Teman adalah bentuk nyata dari suatu penghargaan
Sedang musuh adalah bentuk semu dari suatu ujian
Dan hal yang paling kutakutkan dari seorang teman adalah,
Ketika aku melihat punggungnya
Dan ia semakin menjauh tak menoleh
***
Teman Perjuangan
Ayo kawan, apa kau lupa?
Kau pernah berkata padaku
Cerita bukan soal hasil dan tujuan,
Tapi tentang proses dari perjalanan
Dan kau juga berkata,
Perjuangan itu tak ada yang sia-sia,
Dan perjuangan itu tak kan ada habisnya
Jadi, kenapa kau malah tidur di tengah keramaian zaman?
***
Sahabat di Kala Hujan
Terimakasih teman,
Di tengah orang-orang yang berseragam,
Di tengah awan yang mulai gelap
Dan hujan memenuhi suara yang masuk ke telingaku
Ketakutanku mulai memuncak
Nuraniku menggigil
Tapi kau membawakanku sebuah handuk
Kau adalah pelangi
Walaupun kau datang terlalu awal
***
Selamat Jalan
Hai, kini aku berada di depanmu
Kau yang berbaring santai di dalam tanah,
Mungkin saat ini roh mu sedang tersenyum puas
Karena aku selalu ingat kata-katamu,
“Aku ingin membuat semua orang di sekelilingku bahagia,
Setelah mereka bahagia,
Maka saatnya aku pergi.
Itulah kesepakatanku dengan Tuhan.”
***
Tak Kan Terlupa
Aku ingat tawa lepas kita
Aku pun masih ingat amarah kita,
yang saling mengadu dan memberontak
Kita pernah bertegang rasa
Kita juga pernah beradu
Bahkan sempat tak mengenal satu sama lain
Tapi kenapa,
Aku selalu memikirkanmu
Dan kau pun juga mengatakan itu
***
Di Koridor Sekolah
Apa kabar Kau yang di sana?
Tahukah kamu,
Aku selalu tak percaya dengan semua ini
Setiap pulang sekolah aku selalu di sini
Karena di tempat ini,
Di koridor sekolah kita selalu bersama,
Bermain, dan tertawa
Meskipun ragamu entah ke mana
Dan jiwamu telah melayang
Tapi di pikiran dan hatiku masih ada kau, teman
***
Ungkapanku Padamu
Engkau sejati yang abadi…
Selalu membawa rindu…
Sahabat selalu ada cinta,
Tapi cinta terkadang tak bersahabat
Tanpa engkau, pelangi akan pudar
Tanpa pelangi, engkau bisa menggantikan
Aku hargai kebersamaan kita
Terjalin selamanya
***
Bagaikan Sepasang Sandal Jepit
Mungkin kita selalu diinjak-injak,
Atau bahkan kita selalu terlihat kotor
Bahkan kita tak pernah berada di atas
Tapi kita selalu berjalan bersama
Tak ada aku, kau tak guna
Tak ada kau, aku tak guna
Inilah persahabatan kita
Tak peduli dengan apa kata orang tentang kita
Yang terpenting,
Kita bermanfaat bagi mereka
***
Puisi Pendek Islami
Jalan Tuhan
Ketika yang ku genggam pun akhirnya hilang,
Sudah pasti Tuhan tak berkenan,
Dan ketika yang ada kini datang lantas bertahan,
Sudah pasti Tuhan menginginkan…
***
Marhaban ya Ramadhan
Bila malam terlalu kelam dan dingin,
Maka fajar adalah Ramadhan yang menjanjikan cahaya dan hangat.
Genggam saja dunia, namun istirahatlah sejenak,
Renungkan sejatinya manusia,
Ingat jalan kembali kelak.
Dari jendela ini kulihat hujan menerpa pepohonan,
Dari kalbu ini kulihat kasih,
Bahagia dan kebenaran.
Marhaban ya Ramadhan
***
Jalan Hikmah
Seringkali “sendiri” memanggilku untuk kembali menelusuri rasa dalam hati.
Aku adalah bias penuh warna,
Dari serpihan kristal kaca.
Tak perduli bagaimana mencoba menyusunnya,
Tetap saja makin berhamburan tak terhingga.
Kusadar pada awalnya,
Manusia berasal seorang diri,
Apabila di pertengahan merasa sendiri,
Itulah saat menelaah jejak,
Sebagai jalan untuk kembali.
Sampai jua pada rumah sepertiga malam,
Dimana pintu rencana telah ditutup dan pintu hikmah kembali dibuka.
***
Bidadari Surga
Adalah kamu bunyi bait-baitku,
Kamulah warna syairku,
Ruh semua puisiku,
Piranti inspirasiku,
Kaulah kesadaran limpahan karunia Allah padaku,
Tiupan iman makin kencang menerpa kalbu,
Hadirmu sulut tekad dunia akhiratku,
Bidadari surgaku.
By. Pencilspirit
***
Kesunyian Ibu
Dahinya adalah jejak sujud yang panjang
Perjalanan waktu membekas di pelupuk matanya
Derai air mata di pipinya telah mengering
Tanpa sisa, tanpa ada yang menduga
Ia memilih jalan sunyi untuk bertanya
Hiruk pikuk untuk tersenyum di beranda derita
Menjerit saat lelap berkuasa
Berdoa bukan untuk dirinya
***
Pemuda Itu
Pemuda itu gontai didepn mimbar,
Seorang diri menghadap Al-Akbar,
Tenggelam dalam dua rakaat,
Berharap kasih pintu taubat.
Kudengar takbir lirihnya gemetar,
Karena hatinya telah bergetar,
Kantung matanya penuh oleh peluh,
Susah payahnya berdiri atas segala keluh.
Tuhan tundukkan lah kerasnya hati,
Khusnul khatimah diakhir nanti…
***
Akhir Cahaya
Seakan dunia sedang tertawa
tergelitik oleh tingkah manusia
sujud punya makna jumawa
zalim kian lazim dan biasa
Maka bumi berguncang manasuka
setelah adil berdiri, cahayanya mati terlindas dusta
Tepat saat itu terjadi,
hari berhenti lalu menyucikan diri
***
Puisi Pendek Bahasa Inggris
The principle derived from his life
The principle derived from his life –
tough – and hearty –
immensely sharp like a knife –
with symphaty –
modest – full of mediocrity –
he stooped – and pace –
enclose the versatility –
keep at the base
A life with hopes and wishes –
no ambition –
he keeps his venture in toughness –
for his vision –
***
Love Substance
love is not a complicated language
are only able to be understood by the gods
love is a condition
where it was very-very capable
to be the reason of my life or death.
***
Youngest
What do you expect again friend..
When everything is no longer appropriate circumstances..
Ideals that are blocked..
Hope that pressed by stone..
And could only write on silent white paper.
***
A Deep Meaning of Friendship
Friendship is like the two rings that have different shapes
But can be combined with a very strong sense
Friendship is just a word
But it has a deep meaning
We’ll feel it when actually find
A continued friend in a life
Friendship has always been an oasis when we experience sadness
Friendship is always a joy to be complementary
A day without friends is very strange
Months without friends are very painful
True friends will always be missed
Talks will continue to be memorable
Easy to get a rich friend
But hard getting a forever friend
Because a true friend is not for a reason
***
A Never Die Hero
A teacher is a hero
Without a strings attached
They are candles in the dark
We could have an open mind because the strands of a teacher
Our souls can be wide because the advice of a teacher
They are heroes in a world
They are simple and promising calmness
Always be water in the desert
Always be a light in the middle of the night
We all need you
We will not be able to change the world without you
Our kids are poisoned without you
The teacher is a guide
They are a symbol of resurrection
They are a basic for education
Teachers are heroes
***
Falling in Love
Love is such kind of disaster,
It can make you insane,
scramble for no reason
symptoms of falling in love
are giving without asking
endless sacrifice;
are craving and immolation―
bleeding for a touch,
struggling for a kiss.
For only a single tryst
In a secret place
To fulfill an unshaken desire
But don’t go into so far !
Could you bear such responsibility
and be conscientious?
***
Demikianlah kumpulan puisi pendek tantang cinta, kehidupan, alam dan persahabatan yang bisa dibagikan kali ini. Jangan lupa datang kembali untuk melihat kumpulan contoh puisi dalam berbagai tema lainnya pada waktu yang akan datang.