23 Cerpen Pendidikan Moral Dan Karakter Remaja Anak Bangsa

woazy.com – Cerpen Pendidikan Moral Dan Karakter Anak Bangsa. Berikut ini adalah kumpulan cerita pendek untuk remaja yang mengandung nilai moral sebagai pendidikan karakter untuk anak. Silahkan disimak!

cerpen pendidikan

Cerpen Pendidikan – Menjelang Ujian Tengah Semester

Deni duduk termenung di meja belajarnya. Jam dinding menunjuk angka 4. petang ini, Ia berniat akan belajar semaksimal mungkin. karena besok akan diadakan UTS atau ujian tengah semester akan dilaksanakan serentak di seluruh SMA di DKI Jakarta. Deni tampak bingung mau mulai belajar darimana. Langsung saja ia membuka tas dan ternyata ada soal ulangan tahun lalu yang barusaja ia fotokopi tadi siang dari kawan nya. “Soal ulangan tengah semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012. Pelajaran : Sejarah” begitulah kop atau kepala soal yang tertera pada lembaran itu.” Lumayan lah buat latihan” katanya dalam hati. Tanpa basa-basi Deni mengambil pulpenya dan mengisi soal itu… [Baca Selengkapnya]

Cerpen Pendidikan – Semilir Angin, Kapankah?

Bunyi itu pun terdengar sampai ke kamar Ridwan. ”suara apa itu?” ucapnya dalam hati. Iapun melangkahkan kakinya dan mencari apa yang sedang terjadi. Tampak ibunya sedang gemetar dan hanya diam terpaku di dapur. ”ada apa bu?” ucapnya. Ibunya terlihat pucat dan berkata ”ibu tak sengaja memecahkannya. Apakah ini ada pertanda buruk?”. Diapun teringat akan sosok ayahnya yang lagi terlibat konflik dengan desa sebelah. Kedua desa, yaitu desa kanjuhuran dan kusangin memang tidak pernah akur selama beberapa tahun ini dan mereka sering terlibat konflik berdarah. Ridwanpun bergegas pergi keluar tanpa memikirkan tangannya yang luka. ”kamu mau kemana nak?” ucap seorang ibu yang… [Baca Selengkapnya]

Cerpen Pendidikan – Welcome Exam I am Ready

malam kian larut waktunyatarik selimut angin berhembus lembut ,malam yang sunyi, hanya deru kendaraan roda 2 dan roda 4 yang terdengar, lampu2 di setiap rumah masih menyala hanya pintu2 rumah mereka yng tertutup rapatjarang sekali ada pedagang keliling melewati gang2 rumahku d malam hari mungkin karena sepinya pembeli, tapi sepertinya aku tidak bisa secepat itu untuk larut dalam indahnya mimpi yang sering datang menghampiriku,ku persiapkan barang2 yang akan ku bawa esok hari aku rasa hnya aku yang terlambat datang ke asrama tapi tak apalah kapan lagi aku datang terlambat ,yang penting aku tidak terlambat mengikuti ujian UAS & Ujian praktek yang… [Baca Selengkapnya]

Cerpen Pendidikan – Kotak Cinta Untuk Ibu

Hari-hariku di kampus di penuhi dengan kegiatan di orgamawa. Ditambah dengan jadwalku memberi les. Semua terasa berat, ingin rasanya aku memiliki satu hari yang khusus dihadiahkan untukku. Agar aku bisa beristirahat. Sedikit menghirup udara segar dan terbebas dari rutinitas dunia kampus. Aku adalah mahasiswi kos di dekat kampus. Rumahku yang jauh membuatku selalu rindu dengan kedua orang tuaku. Terutama ibu. Kini, aku belajar mengatur rumah kecil, dapur dan keuanganku. Otak seperti dikuras habis untuk memikirkan kuliyah, organisasi, les, kebutuhan, tugas dan seabrek catatan-catatan hidupku yang harus aku pikirkan. Seolah-olah, otak ini sudah… [Baca Selengkapnya]

Cerpen Pendidikan – Sebuah Cake

Menjadi kuat itu tak semudah bayangan, tak seindah keinginan, tapi seperti membuat sebuah cake yang hasilnya manis atau mungkin gosong dan bisa saja tetap menjadi bahan dasar. Filosofi manusia dalam sebuah cake adalah seperti telur, yang bisa dikocok agar mengembang, kemudian diaduk dan dicampur tepung, ditambah margarine yang telah dipanaskan, menggeliat dalam hujan kegelisahan dan kepanasan ketika disudutkan oleh banyak pihak. Diaduk terus sampai kelihatan mantap untuk kemudian sedikit demi sedikit diberi gula, agar air mata yang telah tumpah tidak terlalu membuat cake menjadi asin, tapi malah menimbulkan kesan gurih, perpaduan antara gula dan garam… [Baca Selengkapnya]

Cerpen Pendidikan – Memeluk Duka Dua Wanita

Aku masih ingat saat keluargaku pindah ke kampung tanah tosora pada tahun 1985. Saat itu, aku berumur 9 bulan. Sebelumnya, keluargaku hidup dalam gubuk di kampung bersebelahan yang tak jauh dengan kampung tanah tosora yang sebelumnya pernah menjadi ibu kota kabupaten wajo pada abad ke 15. Keluargaku yang kini beranggotakan 9 orang membutuhkan ruang yang lebih besar. Ayah telah pergi untuk selamanya meninggalkan aku yang masih berumur 9 bulan dan harus yatim serta ke-7 saudara-saudariku. Ibu bekerja sebagai ibu rumah tangga yang merangkap menjadi tukang tenun yang dijual ke pasar seharga seratus ribu rupiah per sarung dikerja kira-kira membutuhkan waktu selama satu bulan… [Baca Selengkapnya]

Cerpen Pendidikan – Air Mata Seorang Kawan

Mah, korupsi itu apa sih?” tanya Kintan. Mama agak bingung juga menjawab pertanyaan anaknya yang berumur delapan tahun duduk di kelas tiga SD. Kintan kelihatannya tidak serius dengan pertanyaannya tadi, malahan sekarang sedang asik main Boneka. Mamanya menonton TV kembali mengabaikan pertanyaan Kintan tadi Jahat mana Korupsi dengan Maling?” Tanya Kintan lagi. Kali ini Boneka ditinggalin lalu mendekati pangkuan mamanya. Mama enggak tau ya, jahat mana korupsi dengan maling?” rupanya dia bertanya serius ke mamanya dan biasanya kalau sudah begini harus ada jawabannya atau dia akan mengambek Lebih jahat korupsi.” jawab Mama. Kintan termangu dan menatap mata Mamanya sambil… [Baca Selengkapnya]

Cerpen Pendidikan – Matematika Kronis

Senyap ini merongrong ditiap sudut kelasku. Diam seribu kata penuh makna. Hiruk pikuk yang ramai dengan celotehan masa putih abu-abu, seakan senyap dalam jangka waktu enam puluh menit. Otak teman-temanku tertekan dengan keras, berfikir sekua-kuatnya dan berjuang semampunya dalam jangka waktu enam puluh menit. Itulah yang sedang dirasakan teman-teman seperjuanganku. Menghadapi ulangan matematika yang mengerikan. Aku binggung tak alang kepalang, teman-temanku hanya berfikir dangkal. Matematika adalah pelajaran yang yang tidak begitu di segani di kelasku. Tapi tidak denganku, aku lebih suka pelajaran matematika dari pada pelajaran seni tari, seperti contoh kawan sekelasku… [Baca Selengkapnya]

Cerpen Pendidikan – Bintang

Dia, duduk di samping jendela, dibawah sinar lampu yang temaram. Mencoba memandang langit yang gelap, hanya ada rembulan yang memantulkan sebagian dari cahaya matahari. Tak ada bintang yang terlihat, semua bersembunyi dibalik awan, barangkali malu untuk kulihat, katanya dalam hati seraya tersenyum. Angin malam berhembus sepoi-sepoi, solah menghembuskan udara pada wajahnya yang lembut. Awan bergerak perlahan, memberikan seni tersendiri di kegelapan malam. Ahh, ternyata ada satu bintang di balik awan, senyumnya tersungging di balik bibirnya yang mungil. Ya Rabb, ternyata setitik cahaya pun bisa memberikan keindahan yang luar biasa diantara luasnya langit yang gelap di malam… [Baca Selengkapnya]

Cerpen Pendidikan – Positif Kecanduan

An, dicari Alwi tuch. Ditungguin di perpustakaan. Aku mengikuti langkahnya ke perpustakaan. Karena jujur saja aku khawatir dengannya. Hari ini dia bukan Ana yang kukenal. Sambil pura-pura meminjam buku dan akan membacanya di perpustakaan, aku mencari posisi yang tepat supaya bisa melihat dan (siapa tau) bisa mendengar pembicaraan Ana dengan pacarnya, Alwi. Tapi kamu engga bilang sama aku, Wi. Aku punya salah apa sama kamu? Apa aku selingkuh? Atau gara-gara aku lupa hari ulang-tahunmu kemarin? Kamu engga punya salah apa-apa, An. Cuma, sebenarnya aku engga benar-benar sayang sama kamu, An. Aku engga mau terus-terusan bohong sama kamu. Maaf ya. Kalau engga benar-benar… [Baca Selengkapnya]

Cerpen Pendidikan – Katastrofa Pendidikan Negeriku

Kepulan berwarna putih memenuhi setiap sudut dirumah kecil yang hanya bersekatkan kardus-kardus dan menebarkan aroma-aroma menyesakkan dada setiap orang yang berada dalamnya. Benda yang membuatku muak dan membencinya, karena bapak lebih suka membakar rokok dan menghembuskan asapnya daripada melihatku sekolah. Buat apa sekolah tinggi-tinggi kalo nantinya kamu cuma jadi kuli,” ucap bapak saat kuutarakan niat untuk melanjutkan sekolah ke menengah pertama. Yang penting kamu bisa baca, tulis dan menghitung, itu sudah cukup.” Argumen bapak lagi. “Uangnya bisa untuk makan. Coba kamu lihat si Tarno, sekolahnya sampai sarjana, tapi apa….. ujung-ujungnya tetap nguli juga, nggak… [Baca Selengkapnya]

Cerpen Pendidikan – Kami Siap Menyelamatkannya

Nama ku Aulia Rahmadita,aku duduk di kelas 7B SMP Islam Bhakti.Dari kecil aku sangat hobby dengan yang namanya “Bercocok tanam” maka dari itu aku memutuskan untuk mengikuti eskul cinta alam di sekolahku.Rumah ku penuh dengan tanaman hias maupun pohon-pohon yang rimbun.Bagi ku ini tempat yang sangat nyaman,karena jarang tempat-tempat seperti ini apalagi yang nama nya di Jakarta.Setiap pagi sebelum berangkat sekolah tak lupa aku menyapa setiap tanaman ku dengan memberinya air,namun karena banyak sekali tanaman yang aku punya jadi sebagian biar bunda deh yang memberinya air.”Liaa!!sudah jam setengah tujuh cepat,ayah sudah menunggu di depan,nanti kamu bisa terlambat… [Baca Selengkapnya]

Cerpen Pendidikan – Curahan Hati Untuk Tuhan

Aku hanya manusia biasa yang sering melakukan kesalahan,bukanlah malaikat ataupun bidadari yang begitu sempurana di mata manusia,, inilah kiasahku ,kisah seorang manusia yang ntah kapan akan terlihat sempurna…dan ntah kapan akan menjadi sosok yang dewasa … aku hanya ingin membanggakan keduanya tapi caraku sendiri tidak dengan keterpaksaan yang ada. Pagi yang cerah,pagi yang indah udara di sekitar masih terasa sejuk berbeda dengan udara di siang hari yang begitu berpolusi, sesak jika ter hirup hingga ronggga dada ku kayuh sepedaku dengan gerakan santai banyak yang berjalan juga banyak yang mengenakan sepeda untuk berolah raga di pagi itu,jalanan tampak lenggang… [Baca Selengkapnya]

Cerpen Pendidikan – Panggil Aku Pahlawan Penghianat

Ribuan, bahkan jutaan manusia memenuhi Taman Pemakaman Umum (TPU) di Desa Sukamenang. Sebuah Desa yang berada di ujung Negeri Indonesia. Puluhan orang yang menggotong keranda kematian, saling silang untuk mengganti sudut pemikul keranda. Mereka berharap dapat mencatat jasa terakhir untuk kematianku, walau hanya sebatas mengangkat jenazahnya. Maklum, aku adalah aktifis yang selalu membela hak orang lain. Dari abang becak, tukang ojek, mahasiswa, buruh, TKW, pedagang kakilima hingga pekerja seks komersial alias lonthe. Kini mereka datang untuk kali terakhir; mengantarkan jasadku untuk kemudian dikubur bersama cerita semasa di dunia. Aku terbunuh dalam sebuah… [Baca Selengkapnya]

Cerpen Pendidikan – Orang Orang Yang Mengusir Tuhan

Aku masih menyusuri Jalan Jenderal Sudirman di Palembang. Entah, sudah berapa perempatan jalan kutemui. Sejak keberangkatanku dari Kilometer 12, sampai simpang Rumah Sakit Charitas, aku tak sempat lagi menghitung berapa banyak perempatan atau tikungan jalan. Yang pasti, pada setiap perempatan dan tikungan, selalu saja kutemui beragam bentuk kemiskinan. Ada puluhan bahkan ratusan kelaparan di sana. Aku turun, tepat di depan pusat pembelajaan International Plaza Palembang. Kunaiki jembatan penyeberangan. Oh, ternyata masih banyak lagi kutemui kelaparan lagi. Kemiskinan masih menempel di setiap dinding kota. Di setiap jembatan penyeberangan. Bukan di perempatan dan… [Baca Selengkapnya]

Cerpen Pendidikan – Tujuan Hidup Seorang Gadis Kecil

Seorang gadis kecil tinggal di suatu kota di Negara Indonesia. Dia mempunyai satu orang kakak perempuan dan kedua orang tua. Sekarang, gadis kecil itu menginjak kelas XII di SMA favorit di kotanya. Suatu hari yang berbahagia, gadis kecil itu sedang memperhatikan seorang guru yang sedang menerangkan sesuatu di depan kelas. Setelah menerangkan sesuatu, guru itu bertanya kepada setiap murid tentang suatu hal termasuk pada gadis kecil itu. Saya tidak mempunyai cita-cita yang pasti seperti teman yang lainnya, Pak. Seperti dokter, insinyur, arsitektur, dan lain-lain. Tetapi saya memiliki tujuan hidup yang semaksimal mungkin harus saya lakukan. Tujuan itu adalah saya hidup hanya… [Baca Selengkapnya]

Cerpen Pendidikan – Akhirnya Aku Bisa Merasakan

Adit, itulah nama panggilanku. Aku memiliki saudara kembar yaitu adib. Dia sangat cerdas dan tanggap dalam menyelesaikan masalah. Sedangkan aku, aku adalah kebalikan dari adib. Sering kali aku disbanding-bandingkan dengan kelebihan adib. Segalanya serba adib, aku sendiri serasa tidak ada keunggulan sedikitpun selain menyusahkan orang di sekitarku. Adib selalu berucap demi memberikan semangat bagi kehidupanku, “Kak, lakukanlah semua itu dengan tanpa memandang orang lain bicara apa, asalkan yang kau lakukan benar”. Tidak ada sifat kesombongan dan kecongkaan yang tertanam dalam jiwa adib, adikku. Mama yang telah melahirkanku pun lebih mencintai adib, ayah yang… [Baca Selengkapnya]

Cerpen Pendidikan – Turn Left Turn Right

Beberapa tahun lalu, seorang sahabat karibku menelpon ku, sekitar pukul 10 malam. Saat itu aku menginap di rumah kakak tertuaku, awalnya niatku adalah menemani beliau karena buah hati pertamanya sedang demam. Tapi karena telpon itu, dari seorang sahabat yang sedang merantau demi sebuah ilmu, mau tak mau, aku harus meladeni curahan hatinya. aku mau lepas jilbab mi itu kalimat selanjutnya, setelah dia bercerita ini itu. Jujur, aku bingung mau memberi respon apa, aku takut salah. Tidak jarang bahkan sering sekali teman bahkan saudara meminta pendapatku, dengan senang hati aku memberi masukan, kritik, bahkan pujian. Tapi untuk satu hal ini, lidahku kelu beberapa saat… [Baca Selengkapnya]

Cerpen Pendidikan – Lebih Dari Satpam

Di sebuah ruangan kecil berbentuk persegi empat ukuran 3×3, terdapat seorang yang bertubuh besar, berotot, dan tinggi. Sebenarnya itu adalah sebuah pos satpam. Sebuah tempat dimana laki-laki itu setiap pagi datang dan bekerja sampai sore hari tiba. Meskipun dia seorang satpam tapi ia juga tidak seperti satpam. Itu dikarenakan rambutnya yang panjang, tidak seperti seorang satpam yang selalu berambut pendek. Namanya Ricky Subarja. Nama yang selalu kulihat di dada sebelah kiri baju satpamnya. Nama yang mungkin tidak asing lagi bagi kami siswa SMA Negeri 4. Aku juga agak heran kenapa seorang satpam bisa sebegitu terkenal dikalangan murid-murid di sekolahanku. Apalagi… [Baca Selengkapnya]

Demikianlah cerpen pendidikan yang bisa dibagikan kali ini. Semoga bacaan singkat cerpen pendidikan ini bisa menjadi sumber referensi dan bacaan menarik untuk kita semua. Terimakasih!