16 Puisi Untuk Ayah Yang Indah Dan Mengharukan

woazy.com – Puisi ayah, kumpulan puisi untuk ayah terbaik. Simak kompilasi puisi karangan pembaca berikut ini yang berisi syair apresiasi akan kasih sayang dan pengorbanan seorang ayah dalam membesarkan anaknya. Puisi berikut ini juga berisi ungkapan kerinduan untuk sosok ayah yang telah lama pergi dalam kehidupan kita. Silahkan disimak!

puisi untuk ayah

Kumpulan Puisi Untuk Ayah


Untukmu Ayahku

Puisi Ayah oleh Dina Sekar Ayu

Di keheningan malam..
Datang secercah harapan…
Untuk menyambut jiwamu datang…
Sebercik harapan agar kau kembali pulang..
Hanya sepenggal kata bijak yang bisa kutanamkan…
Duduk sedeku, tangan meminta, mulut bergoyang, jatuh air mata…
Tapi apalah daya..
Semua harapan hilanglah sirna..
Karena kau telah tiada..
Ayahku tercinta..


Lelaki di Sudut Lorong

Puisi ayah karya: Rayhandi

Lelaki di sudut lorong
Dia adalah lelaki kuat bak baja dan sabar bak laut
Tiada mengeluh ketika susah
Tiada pula berteriak ketika senang.

Lelaki di sudut lorong
Dia adalah lelaki miskin
Miskin harta tapi kaya hati
Miskin ilmu tapi kata iman.

Lelaki di sudut lorong
Dia adalah lelaki mati rasa
Tiada bisa tersenyum tiada bisa menangis
Kehidupan telah mempermainkannya.

Lelaki di sudut lorong
Dia adalah lelaki berhati maaf
Ratusan orang pernah memakinya, memaki harga dirinya
Maaf masih ia suguhkan untuk membalas mereka.

Lelaki di sudut lorong
Dia adalah lelaki yang hidup dengan airmata
Hidup di jalan
Bertemankan hina dan berkasihkan sengsara.

Lelaki di sudut lorong
Kerasnya takdir telah mengubahnya
Hatinya telah tiada tanpa bentuk
Raib di telan rasa sakit.

baca juga: 22 Puisi Persahabatan, Kumpulan Puisi Sahabat Sejati

Lelaki di sudut lorong
Makanannya adalah kekecewaan
Minumannya adalah airmata
Dan pujiannya adalah hinaan.

Lelaki di sudut lorong
Tidur di emperan toko
Kerjaannya adalah mengharap, tidak! mengemis
Mengemis sedikit nurani dari mahkluk yang mengaku manusia.

Lelaki di sudut lorong
Dia adalah ayahku
Masa mudanya telah menjadikannya batu
Kerasnya hidup membuat ia tegar.


Penuntun Jiwaku

Ayah
kau adalah yang terbaik
yang selalu bicara apa adanya
salah ya salah
keterbukaanmu lebih dari sekedar ayah
aku yang terlahir dari tulang rusukmu
menjelma dewasa kini

belajar dari sikap mu
ketegasanmu
dan luka-luka nan berbekas jadi
disiplin ku pada waktu
kau yang beri tahu aku
betapa waktu itu penting
bakwa hukuman untuk orang yang salah itu juga penting
jauh darimu aku belajar mandiri ayah
dengan slalu mengingat semua nasehat yang kau bagi
bersama kenakalan yang lahir dari hati
maafkan anakmu ayah
kini aku tau rasanya jadi lelaki dewasa
yang harus bekerja demi masadepan
untuk menyongsong hari esok
agar aku tak terluntah-luntah
menyambut masa didepan ku


Puisi untuk Ayah

oleh Anita Maniezt

Ayah,,,
Engkau adalah sesosok
Orang yang bekerja keras
Demi menghidupi
Anak dan istrimu

Ayah,,,
Aku melihatmu sangat
Kelelahan saat kau pulang
Dari membanting tulang

Ayah,,,
Aku pernah membuatmu
Marah padaku
Maafkan aku ayah
Aku juga pernah
Membentakmu
Dengan kata-kata yang
Menyakitkan hatimu
Namun dirimu tetap
Bersabar menghadapi
Diriku,,,

baca juga: 14 Puisi Cinta Romantis Ungkapan Rasa Terbaru

Ayah,,,
Maafkan segala
Kesalahanku yang
Membuatmu menjadi
Marah,,,
Namun engkau tak pernah
Sekalipun membenciku,,,

Trima kasih Ayah
Karna engkau tetap
Menyayangiku,,,


Dari Hati untuk Pahlawan Hidupku

(Untukmu Seorang bapak)

Puisi Ayah Karya Ibnu Abhi

Meski suaramu
Tak semerdu nyanyian lembut seorang ibu
Kau membingkaiku dengan nada nada ketulusan
Yang mengantarkan hatiku. . .
Menuju lembah tinggi. .
Bernama kedamaian
Meski sentuhanmu tak selembut belaian suci seorang ibu
Namun dengan dekapanmu. . .
Ku terhangatkan dengan kasihmu
Ku terlenakan
Dengan cintamu

Tangisku berderai
Kala ku ingat ucapan indahmu menimangku
Kala ku sentuh tubuh letihmu menjagaku

Seperti karang menjaga debu pasir
Kau jaga aku. . .
Kau lindungiku
Dari kotoran raga dan jiwa yang kan basahiku. .
Kau rela di terpa deburan buih
Yang berlalu
Demi aku
Demi anakmu. . .

baca juga: 114 Puisi Pahlawan, Perjuangan, Kemerdekaan Indonesia Yang Menginspirasi

Seakan tak pernah lelah
Kau hapuskan tetes air mataku
Seakan tak pernah bosan
Kau redamkan aku dari tangisan

Ku urai hati ini
Untukmu
Untuk segalanya yang tlah kau labuhkan pada dermaga hidupku
Hanya sebentuk puisi
Dari ketulusan hati
Untukmu bapakku
Terima kasih. . . .


Ayah Selalu di Sisi

oleh trifani dinda ayu permata

ayah aku rindu pada mu
aku sayang pada mu
aku cinta pada mu
dan aku tak bisa melihat ayah lagi
mengapa ayah meninggal kan aku??
apakah ayah tidak sayang padaku???
tapi aku yakin…
ayah akan selalu ada di sisi ku…

Ilove you father…..


Ayah, Sayangilah Aku

Puisi ayah karya: Rayhandi

Aku lahir suci bagai putih
Tanpa tahu dosaku
Tanpa tahu salahku
Tanpa tahu apapun.

Aku ingin di sayangi
Wahai ayah mengapa engkau teramat tega
Tega mencampakkanku dan bunda demi wanita lain
Mengapa? apa karena kami miskin?

Tuhan tahu jalan takdirku
Termasuk saat aku di permainkan oleh kehidupan
Di buang oleh laki laki bernama ayah
Aku hancur bagai laksa tanpa bentuk.

Semoga suatu hari nanti saat aku mati
Engkau bisa bahagia karena saat aku mati
Telah kubersumpah pada diriku untuk membawamu ke jahanam
Karena dosamu padaku, terlebih pada bundaku.

baca juga: 17 Puisi Alam Terbaik, Syair Keindahan Alam Pilihan


Panjangkanlah Umur Ayahku

Puisi ayah karya Rayhandi

Untuk engkau pemilik umur
Yang menarik dan menanamnya di anak adam

Panjangkanlah umur ayahku
Berilah ia kemudahan dalam hidupnya

Sehatkanlah jasadnya
Jauhkanlah penyakit penyakit

Aku teramat mencintainya
Panjangkanlah umurnya

Wahai ayah yang kusayangi
Maafkan daku

Daku belum bisa menjadi anak baik
Belum bisa jadi seperti harap kau

Panjangkanlah umur ayahku
Dengannya aku dapat membuktikan bahwa aku bisa membuatnya bangga akan aku.


Kerinduan

Ayah di mana engkau berada
Di sini aku merindukan mu
Mengiginkan untuk bertemu
Merindukan akan belaian mu

Kasih sayang mu selalu ku rindukan
Engkau selalu hadir dalam mimpi ku
Mimpi yang begitu nyata bagiku
Mengiginkan engkau untuk kembali

Aku selalu mengharapkan engkau hadir
Menemani aku setiap hari
Menemani masa pertumbuhan ku

Untuk tumbuh menjadi besar
Tampa engkau di sisiku
Tampa engkau yang menemani Hari-hari ku

Puisi Ayah Oleh Niki Ayu Anggini


Saat Ayah Tidur

Puisi ayah karya Rayhandi

Saat ayah tidur
Kutemukan seberkah kedamaian disana
Tepatnya di wajahmu yang senja itu
Kulihat di sana begitu banyak sajak balada.

Saat ayah tidur
Kutemukan wajah kebebasan
Laksana rindu terbebas dari kesepian menghujam
Di sanalah kutemukan ia.

Saat ayah tidur
Saat itulah kau menjadi asli tanpa topeng tanpa drama
Kau menjadi dirimu yang rapuh dan sakit
Kau menjadi manusia wajar bukan robot.

Saat ayah tidur
Ingin rasanya kumenangis
Mengingat sebait takdir kita yang sekarat
Mati tidak mau menyerah tidak bisa.

Saat ayah tidur
Ayah kudongakkan wajahku ke atas biru
Kumohon padaNya dengan khidmat
Semoga aku selalu bersamamu
Melihat tidurmu ayah.

read: 24 Puisi Ibu, Syair Indah Untuk Bunda Tersayang


Getar Malam Rinduku

Ingin ku gali gundukan itu
Dan mencabut papan nama setiap dukaku
Biarlah nafasku memeluk tentang mu
Puisi-puisi gelap menimang ku

Sajak berairmata merangkulku
Dan merambatkan tiap ratap disekitar gelap
Seolah kau utus jangkrik untuk memejamkan lelah ku
Nyanyi cerita tentang dahaga merindu
Seolah kau titipkan restumu
Lewat dingin malam menyuap

Mantra-mantra penghapus basah tatapku
Tiap dendang lantun macapat mengiring sendu
Seperti suara hati yang tersampaikan padaku
Bahkan suara gitar berbeda saat anganku

Menuju kenangmu
Getar yang memancar melahirkan syair
Bak pujangga berlagu
Ini untukmu, Itu buatmu, Dan do’a sebagai baktiku
Miss you Ayah

Puisi Oleh (Eko Putra Ngudidaharjo)


Ayah Segalanya Untukku

Ayah…
Beribu kata telah kau ucapkan
Beribu cinta tlah kau berikan
Beribu kasih tlah kau berikan
Hanya untuk anak mu

Ayah…
Kau ajarkan ku tentang kebaikan
Kau tunjukanku tentang arti cinta
Kau jelaskanku tentang makna kehidupan
Dan kau mendidikku dengan sungguh kasih sayang

Ayah…
Betapa mulianya hati mu
Kau korbankan segalanya demi anak mu
Kau banting tulang hanya untuk anak mu

Kini ku berjanji tuk semua kerja keras hanya untuk mu
Ku berjanji tuk semua kasih sayang mu
Dan ku berjanji untuk ketulusan hati mu
Bahwa aku akan selalu menjaga mu
Aku akan selalu menyayangimu hingga akhir hidup ku
Terimakasih ayah untuk semua kasih sayang mu

Puisi Ayah Oleh Clara


Bocah Nakal

Puisi Untuk Ayah Oleh Angel Heart

Ku tatap wajahmu di keremangan malam
Wajah tuamu yang mulai kusam
Kulihat dengan jelas kerut keningmu
Yang dulu tak pernah tampak
Tangan mu yang kuat
Kian lemah seiring usia
Langkah mu yang dulu tegap
Kini rapuh dan membungkuk
Maafkan aku ibu
Di saat semua orang berfikir aku telah dewasa
Aku masih jadi bocah nakal pembuat ulah
Aku masih menyuguhkanmu cerita duka
Yang kelak akan jadi gurauan manja
Kala aku jadi anakmu yang berguna


Perginya Dirimu

Puisi Ayah oleh Muzdalifah Agustina

Tak ada kata yang pantas terucapkan..
Hanya derai bening yang selalu bercucuran..
Membayangkan segala kenangan..
Teringat akan semua kebersamaan..

Walau ucapmu terkadang pahit..
Sentakmu buatku sakit..
Namun kan ku coba tuk bangkit..
Tak peduli itu mudah ataupun sulit..

keluh kesah selalu kau sembunyikan..
kau simpan dalam sebuah senyuman..
apapun yang kau rahasiakan..
aku selalu bisa merasakan..

Itu dahulu,
saat kau masih bersamaku..
banyak hal yang buatku malu..
malu karna telah menyia-nyiakanmu..

Kini hanya sesal yang tersisa dijiwa..
ingin sekali aku mengulang semua..
jika Tuhan mengizinkannya..
aku takan lagi buatmu kecewa..

Andai Tuhan beritahu aku..
bahwa Ia akan mengambil ayah lebih dulu..
mungkin aku takan lakukan itu..
kan ku buat dia bahagia karna aku.


Ungkapan Hati Seorang Anak

Puisi Ayah Oleh Andika Surya

Dari rahim seorang wanita yang tegar aku dilahirkan
Dari seorang pria yang tangguh aku dididik
Engkaulah yang pertama kali aku kenal sejak lahir
Yang telah memberikanku kasih sayang
Memberikan kehangatan ketika aku kedinginan
Memberikan perhatian ketika aku menangis
Dan yang selalu mengganti popokku

Ketika aku pipis dicelana
Engkau juga telah menjadikanku seperti ini
Dari ketika masih ingusan hingga beranjak dewasa
Ketika beranjak dewasa seperti ini aku mulai sadar
Bahwa aku belum bisa membahagiakanmu
Banyak waktu yang telah aku sia-siakan
Banyak kata yang aku lontarkan yang membuatmu kecewa
Dan telah banyak uang yang kau berikan padaku
Seakan-akan untuk membuatku senang

Ayah ibu
Kata maaflah yang bisa aku ucapkan saat ini
Dan sebuah do’alah yang mungkin bisa aku panjatkan
Aku berdo’a semoga engkau tetap diberikan umur panjang
Sampai aku benar-benar bisa membahagiakanmu
Sampai aku benar-benar menjadi seseorang yang kau harapkan
Menjadi anak yang bermanfaat bagi sesama
Dan menjadi anak yang selalu taat kepada-Nya


Ayah Kau Kilau Terakhir

Puisi Ayah Oleh Kejora Adi-ata

Mengertilah duhai angin
Meraunglah wahai ombak
Mendekatlah kau… Sunyi
Disaat waktu memukulku
Diantara kerinduan
Bersamaan perpisahaan…

Ayah…
Masihkah kau dengar???
Aku merindukanmu
Saat duduk disampingku
Dan berkata “ayah bangga padamu”
Tapi… Aku selalu berpikir
Hal apa yg telah ku perbuat
Hingga membuatmu bangga…

Ku akui aku bukan mutiara yg indah
Untukmu ayah…
Kepergiaanmu menyisakan luka yg dalam
Aku sadar senyumku yg selalu
Membuatmu bangga padaku

Hidup tanpa ibu dan kini
Kilau terakhir ku ikut pergi
Ku doakan ayah kan bertemu ibu
Dan lihatlah aku…
Tersenyum bayangkan kalian
Bergandeng tangan…
Ayah….
Aku merindukanmu


Demikianlah kumpulan puisi ayah yang bisa dibagikan pada postingan kali ini. Semoga bacaan puisi untuk ayah ini bisa menjadi inspirasi untuk kita dalam mengapresiasi jasa dan kasih sayang seorang ayah dalam merawat dan membesarkan kita dalam kehidupan ini. Terimakasih.

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s